ID 
EN Memperkuat tata kelola tanah, pesisir, dan sumber daya alam melalui kepastian tenurial
Dampak Kami
Penguatan kepastian tenurial
Dengan keterlibatan aktif pemerintah dalam mengadopsi dan mempromosikan prinsip-prinsip keamanan penguasaan tanah, implementasi dan pemantauan bersama di dua lokasi percontohan yang menunjukkan hubungan antara kesadaran dan hak atas tanah formal (termasuk bagi perempuan), mata pencaharian yang lebih baik, dan kondisi lingkungan yang lebih baik.
Peningkatan literasi publik atas tenurial tanah, pesisir, dan sumber daya
Pengetahuan dan pemahaman tentang hubungan antara keamanan tenurial masyarakat dengan kesejahteraan lingkungan dan masyarakat, melalui sistem manajemen pengetahuan, studi yang relevan, dan penyebaran aktif produk pembelajaran Landesa Indonesia.
Fokus pada pada penguatan hak atas tanah dan sumber daya alam bagi perempuan di Indonesia
Peta jalan yang komprehensif dan praktis untuk memandu pembentukan Pusat Hak Atas Tanah bagi Perempuan di Indonesia, yang mendukung hak atas tanah bagi perempuan.
Menjadi sebuah organisasi yang kredibel
Terus mengembangkan kredibilitas dan profil Landesa Indonesia di tingkat nasional dan sub-nasional, semakin memantapkan organisasi dan jajarannya sebagai mitra terpercaya, andal, ahli di bidangnya, dan mandiri melalui penguatan pengembangan kapasitas kelembagaan dan perbaikan sistem operasional, rencana penggalangan dana strategis, serta pengelolaan keuangan dan program yang efektif, efisien, dan akuntabel.
Ringkasan
Landesa Indonesia bekerjasama dengan pemerintah dan NGO serta melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat untuk mendukung hak atas tanah, pesisir dan sumber daya alam bagi masyarakat adat dan kelompok sosial marjinal lainnya termasuk kelompok pemuda dan perempuan. Landesa Indonesia menggunakan kajian yang partisipatif sebagai alat penting untuk memahami hubungan antara penguasaan tanah dan sumber daya dengan jasa ekosistem, salah satunya pesisir dan mangrove. Kajian Landesa Indonesia telah menghasilkan temuan berbasis data yang mendukung pejabat pemerintah dalam pengambilan keputusan untuk pengelolaan lahan dan sumber daya yang berkelanjutan.
Dengan populasi pedesaan hampir 500 juta jiwa, Asia Tenggara merupakan fokus penting bagi upaya pengentasan kemiskinan yang dapat memberi manfaat bagi jutaan perempuan dan laki-laki. Pertanian merupakan fondasi bagi mata pencaharian pedesaan di wilayah tersebut, dan hak atas tanah yang lebih kuat merupakan komponen penting dalam upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang menyeluruh, meningkatkan ketahanan pangan, dan memperbaiki taraf hidup.
Wilayah ini juga merupakan rumah bagi lebih dari sepertiga hutan bakau dunia, yang menyimpan sejumlah besar karbon dan merupakan benteng penting terhadap perubahan iklim. Hutan-hutan ini juga merupakan sumber makanan dan pendapatan bagi masyarakat pesisir, yang selama beberapa generasi telah bergantung pada perikanan bakau untuk mendapatkan ikan, kepiting, dan udang yang melimpah. Hak-hak hutan yang lebih kuat bagi masyarakat lokal membantu melestarikan budaya dan cara hidup mereka serta memberdayakan pengguna hutan untuk bertindak sebagai pengelola lingkungan bagi ekosistem penting ini.
Landesa bekerja sama dengan pemerintah dan lembaga multilateral untuk mendukung upaya reformasi lahan dan mengangkat hak atas tanah dalam agenda pembangunan regional. Sejak tahun 2015, ketika Landesa mulai bekerja di wilayah tersebut, upaya-upaya ini telah membantu hampir 300.000 rumah tangga yang sebelumnya tidak memiliki tanah untuk mendapatkan hak atas tanah mereka sendiri, dan telah membantu memperkuat hak atas tanah bagi ratusan ribu orang lainnya.
Melalui program-programnya, Landesa Indonesia berupaya untuk menegakkan hak penguasaan tanah adat atau ulayat bagi masyarakat adat, termasuk kelompok pemuda dan perempuan, di wilayah pesisir. Landesa Indonesia menggunakan penelitian, termasuk penelitian aksi partisipatif, sebagai alat penting untuk memahami hubungan antara penguasaan tanah dan sumber daya masyarakat dengan jasa ekosistem mangrove. Inisiatif penelitian di Landesa Indonesia telah menghasilkan temuan berbasis data yang mendukung pejabat pemerintah selama pembuatan kebijakan untuk konservasi mangrove dan pengelolaan lahan berkelanjutan. Di antaranya, penilaian layanan ekosistem menghasilkan hasil kuantitatif yang menunjukkan nilai ekosistem mangrove dan kaitannya dengan pemanfaatan oleh masyarakat dan penguasaannya, sehingga dapat menjadi dasar yang kuat bagi proses pengambilan keputusan pemerintah untuk program pembangunan mereka dengan juga melibatkan pemegang hak untuk hasil yang lebih berkelanjutan.